Rabu, 25 Agustus 2010

KISAH NYATA MASA LALU


1998

NOVEL REMAJA

DERMAGA KENANGAN

Disuatu pagi di kota kecil yang indah, suasana hari itu masih terlihat sejuk dengan sejuta pesona alam Kalimantan yang masih alami yang meluas bak permadani kerajaan dunika yang eksotik sungai yang mengalir begitu menawan dengan kapal – kapal yang menghantarkan penumpangnya kedermaga.

Disudut kota itu ada dermaga yang selalu mendatangkan orang – orang dari segala penjuru , pukul 06.00 Rima menyiapkan buku – buku untuk bergegas pergi kesekolah bersama kawannya Rosi dan Ama, berangkatlah mereka melintasi dermaga itu, letak sekolah cukup jauh ditengah kota ketika itu Rima baru menginjak kelas 2 sma dengan sejuta harapan Rimapun melangkah dengan penuh keyakinan akan cita – citanya, “ Aduh” sapa Ari “ kenapa dirimu ini hari Senin ini bukannya kamu yang piket dikelas terlambat kan jadinya” begitu gumam Ari kepada Rima “ iya sorry tadi nunggu kapalnya kelamaan “ bersama Ari, Rosi dan Ama, Rima buru – bury pergi kelapangan sekolah, karena hari tu ada upacara rutin setiap hari senin. Haripun menjelang siang, hingga tiba saatnya shalat zuhur dan semua siswa maupun siswi wajib melaksanakannya .

Seketika hujan turun begitu derasnya “bruss aduh..aduh…hujan lagi nech bajuku basah , mana dirumah setrika lagi rusak “gumam ama kepada rima,” kamu ini hujan itukan anugerah tau” dan empat sekawan bergegas pulang pelajaran hari itu telah usai. Tibanya dirumah seperti biasa Rima mengerjakan pekerjaan rumah kemudian istirahat, rima hamper tidak punya waqktu untuk pergi bersama kawan – kawannya , keesokan harinya Rima seperti biasa berangkat sekolah dan pulang kembali begitu seterusnya. Sampai pada suatu ketika hari – hari itu penuh dengan rasa aneh yang dirasa Rimasekilas Ama berceloteh “ Rim jangan ngelamun mulu entar kesurupan tau rasa” ,” biari aja dia kesurupan entar kita tinggal kaburrrr” sambung rosi.

“ ngomong – ngomong bentar lagi kan liburan nih enaknya kita maen kemana yah teman – teman ku” Tanya Rosi? Entahlah.

Senin pagi yang indah, hari itu Rima lagi liburan catur wulan, pagi itu Rima sedang mengerjakan pekerjaan rumah seperti mengepeldan itu dilakukannya setiap hari dan setiap hari itu pula ada seseorang yang memperhatikan Rima.

Disuatu malam yang mengejutkan ,” Rima tolong kamu belanja ya diwarung depan “ perintah ibu kepada Rima dan Rima segera pergi , Ani seorang kawan lama Rima menghampiri” Rima kamu dapat salam dari seseorang” kata Ani” yang benar aja kamu tuh an”, jawab Rima sambil melenggang pergi.

Akbar adalah seorabg Pria dewasa yang mengenal Rima belum lama ini, Akbar terpesona dengan Rima , “Hai” sapa Akbar kepada Rima dan Rima bergegas pergi karena Rima merasa tidak pernah mengenal orang tersebut tapi akbar terus membuntuti Rima sambil menyodorkan tangannya kepada Rima “ boleh kenalan ya” ,”huh..siapa kamu saya nggak kenal lagi” jawab rima sambil terus berjalan menuju rumah. Kemudian tiba – tiba didepan rumah Rima bertemu dengan salah seorang temannya yang bernama Aldo “ dor..hayo mau kemana” sapa Aldo “ Rim dapat salam lho dari seseorang yang bernama Akbar” Rima hanya tersenyum sembari meninggalkan Aldo yang telah mengagetkan Rima.

SEminggu telah berlalu meninggalkan masa – masa liburan Rima samapai dating embali hari – hari kembali kesekolah, Rima bertemu kembali dengan kawan – kawannya disekolah, “ Hallo apa kabar Rima jelek “ sapa kawan – kawa kepada Rima “ hari ini kita siap tempur kembali lho” kata Ama sitomboy supr heboh itu” ngomong punya omong kamu ngapain aja selam liburan seminggu itu”Tanya Rosi kepada Rima” dirumah aja mbak Rosi” sepulangnya Rima dari sekolah rima tanpa sengaja bertemu dengan Akbar didermaga penyeberangan “ Hallo Rima” sapa Akbar Rima pun terkaget kaget ketika dibelakangnya ada Akbar “ baik – baik saja “ jawab Rima. Rupa – rupanya Akbar adalah seorang bintara yang sedang bertugas diwilayah tempat Rima tinggal , kebetulan siang itu Akbar ada tugas diseberang kota.

Berdua Rima dan Akbar segera naik kekapal yang sudah menanti dan segera akan menyeberang.”Rima mala mini boleh enggak saya maen kerumah mugombal Akbar kepada Rima “ emang penting apa mau pake acara maen segala” jawab Rima ketus” ya pentinglah buat saya” dan akbar memanfaatkan kesempatan yang ada ini untuk pdkate kepada Rima. “ Boleh – boleh saja tapi ayahku glak lho, biasanya ayah tidak memperbolehkan saya berteman dengan lakin – laki “ oh ya”jawab Akbar kembali.

Setelah beberapa hari kemudian ternyata Akbar mengurungkan niatnya untuk pergi kerumah Rima, dan lewat coretan tinta biru Akbar menitipkan sepucuk surat kepada kawannya Aldo, kemudian Aldo memberikan surat itu kepada Rima . Rima membuka surat bersampul putih itu dan kemudian Rima membacanya, “ teruntuk Rima ditempat, Rima, mungkin dengan kedatangan surat saya ini akan sangat mengganggu aktivitasmu tapi saya harus mengungkapkan perasaan ini kepada kamu saya juga tidak tahu mengapa sejak pertama saya melihatmu untuk yang pertama kalinya , hati ini terasa bergetar tak karuan rasanya dan sejak saat itu saya mulai memberanikan diri untuk mendekati kamu, Rima sepertinya saya mencintai kamu, I love You” begitulah isi surat yang dikirimkan Akbar kepada Rima Maklumlah pada zamannya Rima dulu belum ada hendphon apalagi facebook jadi harus selalu membuat surat jika ingin janji, Kemudian Rima membalas surat Akbar yang dititipkannya kembali mkepada Aldo yang isinya bahwa Rima menerima akbar sebagai kekasih hatinya . Keesokan harinya Rima bertemu Aldo kembali didekat dermaga “ ehem. Dapat salam lho dari itu..tu “ ejek Aldo kepada Rima.

HADIAH KU

Disetiap saat dan disetiap detik perasaan Rima selalu berbunga – bunga setiap kali melihat wajah Akbar hati Rima selalu berdetak kencang seperti sehabis olahraga saja.t

Rima sangat jarang bertemu dengan Akbar karena orang Tua Rima sangat melarang Rima untuk bergaul dengan teman laki – lakinya , jadi hubungan Rima dengan Akbar hanya melalui surat saja bulanyang dititipkan melalui Aldo. Setelah beberapa bula hubungan mereka berjalan Rima banyak sekali mendengar tentang kelakuan Akbar yang kurang baik seperti masih suka berfoya – foya , senang – senang juga menghambur – hamburkan uang. Pernah suatu hari Akbar kepergok dengan Atasannya karena Akbar memukuli salah seorang tersangka pencabulan, akibatnya Akbar dijatuhi hukuman.

Tapi hal itu tidak menyurutkan rasa cinta Rima yang telah tertanam didalam hati Rima untuk Akbar kemudian pada suatu saat Rima bertemu dengan Akbar didermaga “ Akbar kalau memang kamu masih mencintai saya cobalah untuk merubah kelakuanmu yang buruk itu yah itu kalau kamu mau sih” nasehat Rima kepada Akbar.

Hari demi hari terus berputar kelakuan Akbar sedikit demi sedikit mulai berubah dan Rima mengagumi Akbar karena Akbar sangat dewasa dan sangat perhatian .

Di suatu sore Akbar mengajak Rima pergi kekota mereka menyeberangi sungai dengan kapal seperti biasanya. “ kita mau kemana bar” Tanya Rima “ saya mau mengajak kamu foto berdua dengan saya, kamu mau kan” kata Akbar, sehabis foto rima dan Akbar berjalan – jalan mengitari kota saat itu hubungan Rima dan Akbar sudah setengah tahun berlalu.

Pagi – pagi sekali rima bergegas kesekolah dan bertemu dengan para sahabat – sahabatnya yang super heboh. “ Rima kok akhir – akhir ini kamu enggak pernah mean lagi sama kita – kita “ Tanya Ari “ kamu belum tahu ya Ar, wah ketinggalan jaman kamu ini, kan siRima lagi ada getaran new” sambung Ama”apa itu getaran new” kata Rosi “ada ajah”Jawab Rima sambil menggendong tas sekolahnya dan beranjak pulang.

Sepulangnya Rima dari sekolah Rima bertemu kembali dengan Akbar didermaga, Akbar ingin mengajak Rima jalan – jalan lagi kekota sore haripun mereka berangkat diperjalanan Akbar mampir kesebuah took kaset langganan Akbar “ saya membelikan kaset ini untuk kamu dan pilih aja mana yang kamu suka supaya kamu tidakl pernah melupakan saya “ kata Akbar kepada Rima “ Rima tercengang sesaat “ apa maksudmu” Tanya Rima kepada Akbar kemudian mua hari lagi akhir pecan akan datang Akbar ada janji dengan Rima untuk mengajak rima jalan – jalan lagi.

Dipagi b uta diakhir peka itu Rima buru – buru bangun dari tidurnya dan bergegas untuk b ersih – bersih dirumah” Beres deh.tok..tok..tok..” suara sepatu Rima berbunyi” Rima kamu lagi ngapain sih pagi - pagi ” teriak ibu dari kamar tidur “ Anu..bu lagi mengepel lantai “ kata rima sambil berbohong, dengan mengendap – endap Rima pergi diam – diam karena takut tidak diizinkan oleh ibunya.

Akbar menunggu tepat didepan rumah Rima pukul tujuh pagi kemudian Akbar dan Rima pergi berdua ketempat wisada disudut kota . Ditengah jalan Rima bertemu dengan sikonyol Ama” Ehemmmm..ehem lagi mincing bu?” ledek Ama “He..He..tau aja yah kalau kita berdua lagi mincing “ sahut Akbar” “iya mincing hidungnya kamu tu” sambung Rima.

“ Rima sebenarnya ada sesuatu yang ingin saya katakana sama kamu “ tentang apa” “ tentang saya yang sebentar lagi akan mutasi keJakarta tentu saya akan jauh dari kamu kita akan pisah “ dengan penuh rasa sedih Akbar menatap Rima dan jauh dilubuk hati Akbar terdapat rasa tak ingin meninggalkan Rima tetapi Akbar harus pergi.

“ Apa tidak bisa dibatalkan pemindah tugasan kamu itu baru sebentar saja kita bersama tapi kamu sudah secepat ini meniggalkan saya “ saat itu Rima sangat merasa sedih dengan keputusan Akbar yang begitu mendadak disaat mereka berdua sudah mulai mengenal disaat itu pula ada perpisahan. Denagn penuh kasih saying Akbar menasehati Rima agar Rima kuat menghadapi kenyataan ini . Tiga hari lagi Akbar segera pergi keJakarta demi tugas dan tanggung jawabnya sebagai abdi Negara dan itu untuk selamanya” Rima kamu jangan menangis lagi ya kalau kita berjodoh aku yakin kita akan b erjumpa kembali di suatu saat yang akan datang nanti aku yakin disuatu hari nanti kamu akan menemuiku, Rima simpan kalung emas ini baik – baik sebagai tanda kalau saya akan setia menuggumu disudut kota yang lainnya “ dan Rima pun menangis tiada hentinya. Tiga hari telah tiba dan Akbarpun pergi meninggalkan kota kecil yang penuh cinta itu melalui dermaga itu Akbarpun pergi meniggalkan Rima , Rima terus melambaikan tangannya sampai kapal itu tidak tampak lagi dan jauh ditelan kabut sore.

Haripun berjalan seperti biasanya RIma juga sering menelfon Akbar diJakarta , setahun telah berlalu meninggalkan Rima tnpa Akbar Rima pu mendapatkan surat dari Akbar” Rima yang aku cintai saya selalu menanti kedatanganmu di Jakarta “ dan masih banyak lagi cerita – cerita Akbar yang lainnya. Rima masih menyimpan kalung emas tanda mata dari Akbar dan surat – surat yang pernah dikirimkan Akbar kepada Rima serta hadiah – hadiah kecil lainnya. Rima selalu merawat semua barang – barang pemberian dari Akbar itu.

Sebentar lagi Rima akan menghadapi ujian akhir sekolah dan Rima berencana akan melanjutkan studinya dikota apel Malang, dipinggiran kota rima bertemu sahabat – sahabatnya mereka bercerita tentang sekolah yang akan mereka ambil nanti. Akhirnya ujian akhir sekolahpun telah usai diselenggarakan “ woy kawan – kawan, kita lulus´teriak Ari kepada para sahabatnya.

Sementara itu Rima tidak mengikuti perpisahan sekolah karena Rima harus buru – buru mendaftar kuliah di universitas yang telah dipilihnya dan para sahabatnya mengantarkan Rima sampai kedermaga.

Sesampinya dikota Malang Rima siudah langsung mendaftar diperguruan tinggi pilihannya, tanpa terasa tiga tahun pun telah berlalu meninggalkan cinta Rima tanpa Akbar saat ini Rima tinggal disalah satui kos didekat tempat kuliah nya Rima juga mempunyai banyak kawan baru yang datang dari berbagai provinsi di Indonesia Rima senang berkumpul dengan sahabat barunya itu hari – hari Rima dipenuhi dengan kesibukan kuliahnya, yang padat, tanpa disadari Akbarmenelepon, tut..tut..tut bunyi telepon dikos Rima , Rima buru – buru mengangkat telepon itu ,”hallo Rima Assalamualaikum apa kabar sayang, Rima saya beberapa hari lagi akan datang menjemputmu kita maen kerumah saya yang ada di Jakarta keluarga saya juga sudah tidak sabar ingin mengenalmu kamu mau ya”,”oh ya aku senang sekali mendengar berita ini terimakasih ya akbar akhirnya keinginanku terwud juga untuk melihat kota Jakarta yang selama ini hanya bias aku lihat lewat televisi saja tanks Akbar I miss you” .

KENANGAN DI JAKARTA

Akhirnya usai ujian semester Rimapun dijemput oleh Akbar, empat tahun telah berlalu, Rima maupun Akbar akhirnya bertemu kembali. Banyak perubahan dalam diri Akbar kelihatan Agak tua karena memang sudah tua sementara Rima agak putih dan agak gemukan dikit, Akbar dan Rima kelihatan canggung seperti baru pertama kali berkenalan dulu bias dimaklumi karena mereka sudah empat tahun tidak pernah bertemu.

Saat itu Rima baru berumur 19 tahun sementara Akbar berumur 28 tahun tetapi Rima mencintai Akbar dengan setia setelah itu mereka berdua menaiki bus yang menuju ke Jakarta “ Kamu kan belon pernah lihat kota Jakarta jadi sekarang siap – siap kita mau kesana nih tapi ingat jangan mabok kalau lagi naik bus entar dikirain kapal lagi”,”enak aja emang saya enggak pernah naik bus apa” sambung rima sembari berguyon.

Pagi – pagi sekali bus telah sampai di kreo nama agen bus itu Rima melihat aktivitas yang padat sekali dikota itu “wah..wah..wah..ngapa neng bengong aja ayo kita lanjutkan perjalanna naek angkot” kata Akbar kemudian sampailah mereka dikediaman keluarga Akbar sementara dirumah ada ibu dan bapak akbar yang sedang menunggu Rima. “Assalamualaikum kenalin nih Emak saya dan yang ini babe gua” Rima pun berkenalan dan sepertinya emak suka dengan Rima karena Rima rajin dan suka akan kebersihan .Pagi sekali ibu Akbar sudah bangun dan menyiapkan dagangannya, ibu Akbar tiap paginya berjualan nasi uduk didekat rumahnya dan pagi itu juga Rima bangun pagi – pagi melihat emak sedang sibuk Rima mencoba membantu” udah neng nggak usah diangkat pancinya berat lo biar emak aja si eneng makan nasi uduk aja gih diatas meja udah emak siapin”,”makasih ya mak besok – besok enggak usah disiapin segala, entar Rima ambil sendiri aja” dalam hati Rima berbicara “ seumur – umur aku baru tahu yang namanya nasi uduk ternyata seperti ini ya, enak juga”, sete

Setelah itu Rima menyambangi tempat emak berjualan nasi uduk Cuma sekedar menemani emak ngerumpi saja “ neng entar malam tidur bareng emak ya” emak sayang sekali kepada Rima .

Akbar sudah berangkat kekantor pagi itu Rima bersama emak dan bapak akbar ada dirumah kemudian saudara – saudara Akbar yang lainnya datang untuk berkenalan kepada Rima semua keluarga Akbar senng dan sayang kepada Rima, kehidupan keluarga akbar sederhana tetapi mereka sangat mencintai Rima. Brem..brem..brem..suara motor kumbang Akbar.” Nah tu siAkbar udah datang bikinin teh sono” kata emak kepada Rima sambil membawa satu biji buah semangka Akbar menanyai Rima” mau nggak jalan – jalan keliling komplek doang”, “ ya mau lah kalau itu nggak usah pake nawar lagi” Rima buru – buru ganti baju kemudian Akbar dan Rima pergi mengitari komplek dan berkenalan dengan teman – teman Akbar diposko jaganya, kemudian mereka mampir diwarung nasi goring langganan Akbar “kamu belum pernah kan makan nasi goring pete rasai deh pasti kamu ketagihan”kata Akbar , memang rasanya sedikit aneh tapi apa salahnya dicoba dulu siapa tahu bisa jadi bisnis andalan.

Seminggu sudah Rima berada dikediaman keluarga Akbar akhirnya Rima harus kembali kekota Malang karena liburan semester telah usai, kedua orang tua Akbar sempat bertanya kepada Rima “ neng buruan gih nikah ama Akbar entar emak deh yang bilang keorang tua si eneng jangan lama – lama”,” iya mak entar kalau saya sudah rampung kuliahnya yah kurang lebih tiga tahun lagi kok mak nggak lama – lama amat asalkan Akbar mau nungguin saya”. Rima mengemasi barangnya malam ini karena besok pagi – pagi sekali Rima harus berangkat kembali keMalang setelah berpamitan Akbar mengantar Rima keagen bus Kreo. Ketika hendak pulang didalam hati rima tiba – tiba ragu apakah ia akan kembali lagi kekota ini ataukah tidak akan pernah kembali lagi”ah..kenapa aku sampai kepikiran seperti itu” sambil menunggu bus Akbar mengucap janji setianya kepada Rima “ Rima saya akan selalu menunggu mu” Rima yakin dengan kata – kata akbar dan Rima yakin kalau Akbar akan menunggunya samapai tiba saatnya nanti mereka akan bersatu dan tidak akan terpisah lagi . Tiba saatnya bis akan segera berangkat meninggalkan kota itu Akbar mengahantarkan Rima jauh sampai kedalam bus Rima bersalaman seraya mengucapkan”selamat tinggal Akbar saya akan kembali untuk mu sampai jumpa lagi saya mencintaimu”.

RINDU BUAT AKBAR

Rima pulang sepanjang perjalanannya ditatap nya setiap jalan – jalan yang ia lalui bahagia rasanaya ketika ia kembali harus bertemu dengan Akbar sang pujaan hatinya itu, wajah Akbar selalu membuat Rima menjadi rindu tapi mengapa didalam hati Rima takut kehilangan Akbar dan Rimapun sampai dikota Malang Rima segera pulang kekosnya dan beristirahat sepanjang jalan kemarin Akbar terus saja menelpon ke handphon Rima. “Hey Rima gimana waktu diJakarta pasti asyik ya bertemu dengan calon mertua” ledek kawan kos Rima dan Rima hanya tersipu malu .

Rima ada kuliah hari ini dan Rima ingin buru – buru lulus karena Akbar akan melamarnya, setiap saat yang ada dipikiran Rima hanyalah Akbar dan Akbar lagi tidak ada yang dapat mengusik cinta dan kesetiaan Rima kepada Akbar hingga pada suatu hari saat itu hari masih sore seperti biasa Rima selalu ingin menelepon Akbar kebetulan nomor telepon yang Rima tuju adalah kantor Akbar dan akbar sedang piket” hallo selamat siang ada yang bisa kami bantu ibu?”kata salah seorang petugas kepada Rima kemudian petugas itu memanggil Akbar untuk memberikan telepon dari Rima seperti biasa Akbar menanyakan keadaan Rima kemudian Akbar bercerita kalau akhir – akhir ini Akbar lagi banyak kerjaan seolah – olah Akbar sampai lupa menelepon Rima karena sibuk didalam hati Rima seakan curiga baru pertama kali ini Rima curiga kepada Akbar biasanya Rima tidak pernah merasakan hal ini karena Rima sangat percaya kepada Akbar .

Tiga bulan telah berlalu dengan kecurigaan yang terus menerus dihati Rima. Rima bertanya – tanya sebenarnya apa yang telah terjadi kepada Akbar sehingga Akbar berubah total tidak pernah memberikan kabar beritananya kepada Rima, Rima merasa bimbang dengan hati yang kalut da ia hawatir kalau suatu saat hubungannya akan kandas ditengah jalan. Lima tahun berlalu begitu saja tanpa pertimbangan lagi samapai suatu saat Rima memutuskan hal yang begutu nekad Rima berangkat sendiri ke Jakarta tanpa sepengetahuan Akbar dan Rima berangkat menggunakan bus yang pernah ia naiki waktu dulu, setelah sampai di agen bus kreo Rima langsung menelepon Akbar seolah tak percaya dengan kedatangan Rima kemudian Akbar menyuruh adiknya untuk menjemput Rima di agen bus. Rima heran mengapa yang menjemput saya justru adiknya Akbar kemana Akbar ? sesampainya Rima dirumah Akbar Rima melihat akbar sedang asyik tiduran didepan televise kemudian Rima menghampiri Akbar” Akbar mengapa akhir – akhir ini sikapmu berubah drastic kepada ku apa sudah ada orang lain dihatimu” Tanya Rima tapi apa jawaban Akbar “ kamu ini seperti pemain sinetron saja terlalu mendramatisir” spontan Rima sakit hati. Kakak perempuan Akbar datang menyapa Rima” Rima apa kabar kapan sampai kemari, Rima kamu jangan bersedih lagi kakak tahu apa yang telah terjadi pada kalian berdua, begini saja kalau memang jodoh kalian pasti akan bertemu kok itu pasti dulu kakak juga pernah merasakan hal ini tapi yang berlalu biarlah berlalu lagian kamu masih muda masih banyak cita – cita yang hendak kamu raih kan” hibur kakak akbar kepada Rima” terimakasih kak keluarga ini sudah baik dan sangat menyayangi Rima maaf kalau selama ini Rima

Malam itu Akbar piket jaga tetapi samapai dua hari Akbar tidak pulang kerumah Rima belum menemukan jawaban yang pasti dari Akbar apa sebenarnya yang terjadi kepada Akbar.

Kurang lebih tiga hari Rima berada dirumah Akbar Rima merasa sendiri dan merasa dipojokkan oleh Akbar. Hari itu ada lulu keponakan Akbar yang menemani Rima mereka membuka – buka album foto milik keluarga Akbar dan Rima mendapati foto seorang perempuan dari album tersebut dan foto itu masih rkelihatan baru tetapi”lulu kenapa foto perempuan ini dicoret – coret sampai dikasih kumis dan kacamata segala “ Tanya Rima kepada lulu” kak Rima mau tahu siapa yang coret – coret foto itu,noh si emak yang bikin sampek ada kumis nya “dan Rima juga sempat melihat isi dompet Akbar ketika itu ada foto perempuan itu juga, Rima menagis seolah tak percaya kalau Akbar menghianati cinta Rima yang selama ini ia pertahankan begitu perih hati rima melihat semua kenyataan pahit ini.

KU PUTUSKAN UNTUK PERGI

Pagi itu Akbar pulang kerumah sambil berbicara kepada Rima”Rima pagi ini kamu harus pulang keMalang karena kamu harus kuliah dan kamu harus raih cita – cita langkahmu masih panjang lagian ayahmu tidak setuju dengan saya” bagaikan disambar petir ketika Rima mendengar keputusan Akbar Rima diam seribu bahasa sambil mengemasi barangnya seraya berpamitan Rima terus pergi meninggalkan kediaman Akbar, Akbar menghantarkan rima sampai keagen bus kemudian Rima masuk kedalam bus dan meminum obat anti mabuk yang ia beli tadi. Dengan hati penuh kesedihan Rima pulang kekota Malang Rima berharap di tidak akan pernah bangun dari tidurnya kecuali saat ia sampai di kota Malang, sementara Akbar terus menatapi bus itu sampai menghilang dari pandangannya Rima tidak tahu apa sebenarnya yang ada dipikiran Akbar saat ini. Sepanjang jalan itu Rimapun menagis tanpa henti , Rima pun sampai dikota Malang setelah Rima sampai Rimapun menelepon Akbar kalau ia sudah sampai karena selama diperjalanan rima tidak ditelepon oleh Akbar hanya kakak akbar yang menelepon.

Lama Rima berfikir tentang sikap Akbar dibenak Rima seolah menyalahkan Rima dan ia menagis terus dan terus. Rima menatapi foto Akbar dengan keputus asaan seolah tiada lagi harapan tuk bersama, sebenarnya rima ingin mengutarakan isi hatinya yang belum kesampaian sebenarnya Rima ingin Akbar hadir ketika Rima wisuda nanti tapi apa mau dikata janji hanyalah janji.

Sejak saat itu Rima berusaha mengubur dalam – dalam kenangannya bersama Akbar dan berusaha membuang semua angan – angan yang diimpikannya dulu didalam buku harian Rima hanyalah Akbar dan Akbar yang selalu diimpikannya Rima membakar semua buku – buku harian itu dengan kehampaan kalung emas pemberian Akbar terdahulu masih lagi melingkar di leher Rima dan Akbar pun sampai saat ini tidak pernah lagi menghubungi Rima sehingga pada suatu malam Rima mendapati sms dari Akbar “ Rima apa kabar” bahagia rasa hati Rima kemudian Rima membalas sms itu “ Alhamdulillah baik dan kamu bagaimana” Tanya Rima dan sms dikamar mandi dan jangan pernah lagi ganggu Akbar karena Akbar adalah milik saya” betapa kagetnya Rima saat itu dan Rima menagis sekuat – kuatnya dan berlari sekencang – kencangnya menuju telepon umum untuk menelepon Akbar seraya mengatakan” Akbar kamu penghianat …kamu penghianat..kamu kejam tega – teganya kamu berikan pukulan ini kepada saya dan tega – teganya kamu hianati cinta saya ini, Akbar saya benci kamu.. saya benci kamu dan bilang sama kekasihmu itu biar dia tidak sms saya lagi..tut…tut..tut” Akbar hanya bisa diam seribu bahasa dan tidak dapat berkata – kata apa – apa lagi .

Esok hari Rima mulai mengumpulkan barang – barang pemberian Akbar beserta kalung emas dan dikemasnya semua barang – barang itu kemudian dikirimnya semua barang itu kembali kepada Akbar sambil berharap agar Akbar juga bisa melupakan Rima dan Rima menyisipkan sepucuk surat “ Akbar terimakasih atas pemberiannya selama ini mungkin saya tidak akan pernah bisa membalasnya selamat tinggal semoga Akbar bahagia selalu Amin…”Akbar kecewa membaca isi surat Rima itu dan mengapa Rima mengembalikan semua pemberiannya , seharusnya Rima tidak mengembalikan itu semua. Bagi Rima itu belum seberapa sakitnya bila dibandingkan dengan rasa sakit yang dialami Rima.

Setelah itu Akbar masih sering bersms dengan Rima tapi Rima membalas dengan biasa – biasa saja.

Kini Akbar telah menikah dengan perempuan pilihannya dan sudah mempunyai dua orang anak yang lucu – lucu sementara Riama masih sendiri dan telah menyelesaikan studinya dan kini Rima bekerja instansi pemerintahan di Kalimantan. Rima kini telah berusia 27 tahun sementara Akbar berusia 35

tahun Rima senang bisa melewati hari – harinya dengan penuh aktivitas. Meskipun Akbar telah meninggalkan Rima tetapi Rima tak pernah melupakan kenangan yang telah dititipkan Akbar kepada Rima. Selamat tinggal sayang semoga hari tuamu nanti begitu membahagiakan salam rindu selalu.

Selasa, 24 Agustus 2010

TENTANG DIRIMU



03/08/2010....22.30 wite

Malam ini kumulai kembali mencatat isi hati dilembar putih ini setelah bertahun - tahun telah usang dimakan oleh waktu.
Aku memulai kembali untuk belajar mencintai seseorang dalam keadaan tidak sempurna lagi . Mencari kasih sayang, mengejar cinta dan arti sebuah harapan serta pengorbanan.
Ya Allah, apa maksud Mu mempertemukan aku dengan dirinya dan aku masih tak percaya melihat kenyataan ini.
Ya Allah aku telah menjalani cinta ini mulai dari beberapa waktu yang lalu. Aku mengenalnya dengan segala kekurangannya dan aku belajar untuk mencintainya dengan sepenuh hati ini.
Ku tahu, banyak dermaga yang telah disinggahinya dan begitu pula diriku tapi tak satu pun menjadi labuhan terakhir. Kau bahkan tidak tahu betapa aku selalu belajar tuk pahami dirimu meski air mata selalu jatuh membahasi pipiku.

25/08/2010...13.00 wite
Sampai waktu aku terpaksa melakukan hal ini ( hanya aku yang tahu)
Dalam heningnya kebisuan malam yang memburu kegelisahan hatiku, gundah gulana menghujaniku dan aku terhanyut oleh ambisi duniawi . Aku coba mendalami dirimu, berbagi cerita dengan mu dan.......aku masih juga belum paham tentang dirimu. Seorang Pria dengan karakter yang sulit untuk diraba, membingungkan dan penuh dengan kegelisahan entah apa yang menjadi anganmu. Hari demi hari ku lewati dan segenggam harapanpun mulai tumbuh di hatiku. Terkadang amarahmu memuncak dan terkadang pula dirimu di liputi dengan rasa kasih sayang yang begitu amat terdalam. SIAPAKAH DIRIMU ?
Benci dan cinta berbaur menjadi satu, hari ini aku tidak tahu apa yang tersimpan didalam hatimu mungkin esok aku juga tidak tahu apa yang ada didalam hatimu.
Ku tarik nafas sedalam mungkin untuk sekedar menghilangkan rasa kalut didalam dada, dan saat itu juga ku yakinkan segenap hati, jiwa dan raga ini untuk mengubur dalan - dalam rasa posesif yang menulariku.
PERCAYALAH DENGAN SEGALA KEKURANGANKU AKU BEGITU MENCINTAIMU
Edakanlah bara amarahmu dengan air cinta yang kita miliki.
Ku tutup mata ini karena aku tak ingin melihat kekacauan didalam dirimu, ku tutup telinga ini karena aku tidak ingin mendengar orang lain membicarakan dirimu dan hatiku selalu terbuka kapanpun kau ingin masuk dan berkeluh kesah kepadanya. ( CAPRICON )